pilih bahasa

20 Maret 2009

mengapa kata "mama" menjadi kesukaan bayi


Sebagian besar bayi umumnya mengucapkan "mama" atau sejenisnya sebagai kata pertama yang dikenalnya. Kata tersebut ternyata

memang struktur kata yang paling sederhana dan paling mudah dikenali bayi.

Kuncinya pada pengulangan suku kata. Otak bayi merespon pengulangan tersebut dengan sangat baik. Itulah kesimpulan Judit Gervain, peneliti dari University British-Columbia, yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi terbaru.

Kesimpulan tersebut diambil setelah Gervain melakukan pemindaian terhadap 22 bayi yang baru berusia 2-3 hari. Kepada bayi-bayi tersebut diperdengarkan sejumlah kata yang mengandung perulangan, seperti mubaba dan penana dan yang tidak seperti mibage dan penaku.

Saat kata yang mengandung bentuk perulangan diperdengarkan, otak bayi di bagian temporal dan frontal kiri bereaksi. Sebaliknya, saat kata yang tidak mengandung perulangan diberikan, tidak ada bagian otak yang memberikan respon dominan.

"Hal tersebut mungkin yang membuat banyak penutur berbagai bahasa tanpa sengaja memiliki daftar kata berulang untuk anak-anaknya," ujar Gervain. Hasil penelitiannya juga sesuai dengan fakta bahwa pusat bahasa pada orang dewasa yang tidak kidal berada di otak kiri.

Jadi, sudah jelas mengapa kata "mama" atau "papa", "tata", "dada", dan sejenisnya paling mudah untuk melatih vokal bayi. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa kemampuan untuk mengenali kata yang mengandung perulangan merupakan sifat dasar otak manusia. Sifat inilah yang membuat dapat belajar bahasa ibu secara sistematis dan efisien.

[+/-] Selengkapnya...

16 Maret 2009

Isi Ulang Baterai Dalam Hitungan Detik



Teknologi baru memungkinkan isi ulang baterai Lithium Ion hanya dalam hitungan detik. Jadi, kalau

baterai ponsel atau MP3 habis tak perlu menunggu proses hingga berjam-jam lagi.

Seperti dilansir jurnal Nature edisi teranyar, Profesor Gerbrand Cedar beserta timnya dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT), AS tengah mengembangkan baterai dimaksud. Kunci untuk mempercepat pengisian energi kembali pada pengaturan lalu lintas ion di dalam baterai dan pemilihan bahan yang tepat.

Menggunakan material standar lithium besi fosfat, aliran elektron bergerak lebih cepat. Para peneliti juga membuat jalur khusus yang disebut beltway sehingga aliran ion lancar. Rekayasa tersebut menghasilkan waktu pengisian baterai hanya 20 detik dibandingkan enam menit tanpa perlakukan khusus.

Material lithium besi fosfat tidak hanya menjanjikan pengisin baterai lebih cepat namun juga harga yang lebih murah. Selama ini material yang umum dipakai dalam baterai adalah lithium dan cobalt karena menyimpan energi sedikit lebih banyak.

Namun, dibandingkan lithium dan cobalt, lithium besi fosfat lebih tahan panas sehingga risiko meledak lebih kecil. Selain itu, kapasitas penyimpanan lebih tahan lama sehingga lebih awet dipakai.

Lithium besi fosfat dapat diproduksi dengan standar proses yang sama untuk membuat baterai lithium. Cedar memperkirakan baterai buatannya dapat dilempar ke pasaran dalam 2-3 tahun mendatang.

[+/-] Selengkapnya...